LAPORAN PSG
LAPORAN
PENDIDIKAN SISTEM GANDA(PSG)/PKL
Disusun oleh:
BURHAN A F
Kelas:Xl
Progam Keahlian
Tehnik Komputer dan Jaringan
PERGURUAN TAMAN SISWA MOJOKERTO
SMK TAMAN SISWA MOJOKERTO
status:TERAKREDITASI"A"
Alamat:jl.panderman Vlll,Wates,Kota Mojokerto
Telp.0321-321026 Email;smk tamsis-mjk@yahoo.com
...........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penyusunpanjatkan kepada ALLAH S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga akhirnya peyusun dapat manyelesaikan laporan ini sesuai dengan tenggang waktu yang telah diberikan oleh pihak sekolah. Dari hasil yang telah dilakukan dan dicapai selama penyusunan mengikuti proses PENDIDIKAN SISTEM GANDA(PSG)/PKL di PT TELKOM INDONESIA selama 1 bulan setengah dari tanggal 17 oktober 2011 s/d 2 desember 2011 penyusunan banyak mendapatkan pengetahuan yang lain didalam bidang industri dan terutama sekali penyusun juga banyak mendapatkan pengalaman berharga yang tak ternilai. Dan dengan bersumber hal-hal tersebut,akhirnya menjadi dasar dan bahan bagin penyusunan laporan ini.
Sebelum melanjutkan penyusunan,terlebih dahulu penyusunan mangucapkan terima kasih kepada:
1.Bpak Wiyatno sebagai kepala PT TELKOM
Pewnyusunan mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, dengan dasar itu penulisan mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga laporan ini berguna, khususnya untuk penyusun dan masyarakat pada umumnya.
Mojokerto,29 desember 2011
Penyusun
Sebelum melanjutkan penyusunan,terlebih dahulu penyusunan mangucapkan terima kasih kepada:
1.Bpak Wiyatno sebagai kepala PT TELKOM
2.Bpak Nanang kristiyo sebagai Pembimbing
3.Bpak Slamet sebagai Pembimbing 4.Semua pihak yang tidak dapat menyusun sebutkan satu persatu yang senantiasa selalu membantu baik
moral maupun materi. sehingga penyusun dapat melanjutkan penyusunan laporan ini sehingga selesai pada
akhirnya.
Semoga laporan ini berguna, khususnya untuk penyusun dan masyarakat pada umumnya.
Mojokerto,29 desember 2011
Penyusun
.....................................................................................................................................
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN:............................................................................. I
KATA PENGANTAR:...................................................................................... II
KATA PENGANTAR:...................................................................................... II
DAFTAR ISI:................................................................................................... III
BAB 1. PENDAHULUAN..............................................................................
1.1. Latar belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1. Maksud.....................................................
1.2.2. Tujuan......................................................
1.3. Waktu dan tempat pelaksanaan
1.3.1. Waktu pelaksanaan...................................
1.3.2. Tujuan pelaksanaan..................................
BAB 1. PENDAHULUAN..............................................................................
1.1. Latar belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1. Maksud.....................................................
1.2.2. Tujuan......................................................
1.3. Waktu dan tempat pelaksanaan
1.3.1. Waktu pelaksanaan...................................
1.3.2. Tujuan pelaksanaan..................................
...........................................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Perlu disadari bahwa pada saat ini lulusan SMK belum dapat di serap langsung oleh pehak dunia usaha maupun indrustri secara kasat mata terbukti hampir setiap dunia usaha/industri ketika merekrut tenaga
lulusan SMK masih munerapkan pendidikan dan pelatihan bagi yang telah lolos seleksi penerimaan
kariyawan rata-rata 3 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan yang dimiliki lulusan SMK belom
di akui oleh dunia / indrustri.
jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkanpihak
dunia usaha/ industri. Memang pada kenyataannya masih banyak SMK
yang sangatminim peralatan praktik. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi pembelajaran praktik idealnya 70% hanya dapat dilaksanakan 30% saja. Bahkan ada beberapaSMK yang tidak memiliki sama sekali peralatan praktik, dalam pelaksanaan pesertadiklat hanya dapat berangan-angan dengan teorisaja tidak dengan peralatankenyataan yang sebenarnya.
SMK yang peralatan praktik cukup memadai, belum tentu peralatan itu sesuai dengan yang ada di industri/ usaha. Sekarang peralatan di dunia usaha/ industrisudah serba otomatis sedangkan peralatan yang ada sdi SMK-SMK masih manual. Sehingga pelaksanaan praktik hanya sekedar mengenal peralatan yang ada, kurangmemperhatikan kebutuhan didunia industri/ usaha, itu pun tidak semuanya dapat memanfaatkan secara maksimal.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitianDirektorat Pendidikan Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraandi SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihatdari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerjayang professional, karena keahlian professional seseorang tidak semata-matadiukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik.
Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari disekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi harus dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi.
Untukmu kiat yang menjadi factor utama penentu kadar keahlian professionalseseorang, hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Karena itulah tumbuh suatuaturan keahlian professional berdasarkan jumlah pengalaman kerja.Misalnya tingkat keahlian seorang pilotdiukur dari jumlah jam terbangnya, tingkat keahlian seorang montir diukur dari jumlah tahun kerjanya sebagai seorang montir, dan sertifikat seorang “wekder” bias batal apabila lebih dari satu tahun tidak lagi mngerjakan mengelas.
Mata diklat praktik kejuruan yang disajikan di sekolah biarpun menggunakan peralatan yang lengkap dan modern, pada dasarnyahanya mampu menyajikan proses dan situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang sesungguhnya, oleh karena itu sulit diharapkan untuk mampu memberikan keahlian sebagaimana yang diharapkan.
Melihat kenyataan diatas, Dikmenjur menetapkan strategi operasional yang berdasarkan kepada kebijakan “Link and Match” (kesesuaiandan kesepadanan)Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional,PP Nomor 20 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah,PP Nomor 39 1992tentang Peran serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional, Kepmendikbud Nomor 080/U/1992 tentang Seklah Menengah Kejuruandan Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang kurikulum SMK.
1.2.Maksud dan Tujuan
1.2.1.Maksud
Sistemganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan penddidkan keahlian kejuruan, yang memadukan secara sistematik dan sinkron programg pendidikan di sekolahdan program penguasaankeahlian yang diperoleh melaluikegiatan bekerja langsung pada bidang pekerjaan yang relevan,terarah dan mencapai kemampuan keahlian tertentu.
Dalam pengertian tersebut tersirat, bahwa ada dua pihak yaitulembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/ perusahaan atau instansi tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat dan tanggung jawab mulai dari tahap.perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampaipada tahap penilaian dan penentuan kelulusan peserta diklat, serta pemasarannya.
1.2.2.Tujuan
Penyelenggaraan pendidikan dengan Sistem Ganda padaSMK bertujuan untuk:
A. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,
ketrampilan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan
B. Memperkokoh link and match antara SMK dan dunia kerja.
C. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja dan berkualitas
D. Memberi pengakuandan penghargaan terhadappengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan
1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu untuk melaksanakan pendidikan sistem ganda (PSG) adalah mulai dari tanggal
,.,.,.,.,.,.,., s/d ,.,.,.,.,.,.,.,., bertempat di ,.,.,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,., jalan ,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,,.,.,
pelaksanaan dimulai pukul 08.00 s/d 05.00.
......................................................................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar